photo by Arul
... about the history of loss, and the loss of history ...
Performing MWATHIRIKA
for the umpteenth time in different places is a blessing that opens up
opportunities. It is a chance to tell this story to more people, a chance to
remember and share feelings.
Based on the gray
history of Indonesia decades ago, MWATHIRIKA talks about the history of loss
(and the loss of history) both at home and globally.
For us, those histories
are important to be remembered, to talk
about and to be learned.
Especially in times
when no one talks and nobody remembers, either because they feel the issues are no
longer important and have expired, or because they don’t want to relive a fear that caused trauma.
And when some people
choose to write books, discuss, or make films about these historical events, we
prefer to present MWATHIRIKA as our language of expression.
MWATHIRIKA
is a visual performance without words about the history of loss, presented in
an imaginative way as if this was a fairy tale that happened in a land far far
away.
A
puppet play resembles animation movies in that they can present stories in ways
that are easy to digest.
A
play that tells no stories of who killed whom..
This is a story about the history of loss (and the loss of
history) in our lives.
Shouldn’t it be so, that if we know what
has happened in the past, then we can understand why we stand here now, and
where we want to go in the years to come?
MWATHIRIKA is presented
one more time, in front of you, our dear friends, because we don’t want this history of loss to repeat itself again.
Not in our country,
Indonesia; not in another country; not in the whole wide world and the
universe.
-papermoon puppet theatre-
*****
…
tentang sebuah sejarah kehilangan dan kehilangan sejarah ...
Mementaskan MWATHIRIKA untuk kesekian
kalinya di berbagai tempat berbeda, semacam menjadi sebuah anugerah dan
kesempatan besar bagi kami.
Kesempatan untuk menceritakan kisah
ini kepada lebih banyak orang lagi, kesempatan untuk sama-sama mengingat, dan
kesempatan untuk membagi rasa.
Berangkat dari sejarah abu abu bangsa
Indonesia puluhan tahun yang lalu, MWATHIRIKA sesungguhnya juga ingin
membicarakan banyaknya sejarah kehilangan (dan kehilangan sejarah) yang terjadi
di muka bumi.
Sejarah-sejarah yang bagi kami
menjadi penting untuk diingat, dibicarakan dan dipelajari, di kala banyak orang
memilih tidak lagi membahas dan mengingatnya.
Entah karena merasa topik ini sudah
terlalu tua dan kadaluwarsa, atau entah karena enggan, trauma atau takut.
Dan dikala sebagian kecil orang
memilih menulis buku, membuat diskusi atau membuat film tentang sejarah-sejarah
tua itu, kami justru memilih MWATHIRIKA sebagai bahasa kami untuk bicara.
MWATHIRIKA adalah sebuah pertunjukan
visual tanpa kata, mengenai sejarah kehilangan, yang kami sampaikan dengan cara
imajinatif seperti di negeri dongeng.
Sebuah pertunjukan teater boneka bak
film animasi yang kami ramu sedemikian rupa agar kisah terasa mudah dikunyah.
Sebuah pertunjukan, dimana kami tidak
bicara tentang siapa yang membunuh siapa..
Ini
adalah sebuah kisah tentang adanya sejarah kehilangan (dan kehilangan sejarah)
di dalam hidup kita.
Bukankah
kalau kita tahu tentang apa yang terjadi di masa lalu, maka kita bisa memahami
kenapa kita berdiri di sini sekarang, dan mau pergi kemana di masa mendatang?
MWATHIRIKA kami hadirkan kembali
untuk teman-teman semua, karena kami
tidak ingin sejarah kehilangan semacam ini terjadi lagi.
Baik di negeri ini, atau di bagian
lain belahan bumi.
-papermoon puppet theatre-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar